LIVING BY HIS GRACE!

Hollaa!! Gimana kabar hari ini? Yapps! Kalimat ini merupakan hal wajib yang sering sekali saya tanyakan kepada teman atau sahabat saya ketika bertemu, bahkan sering pula hal saya tanyakan di sosial media. Yaa dengan keberagaman fitur yang ada di sosial media menanyakan kabar bisa melalui bentuk apa aja.

unsplash.com/ryanalimon

"Living by GRACE" mungkin kalimat kecil ini yang bisa mewakili cerita saya kali ini. Pernahkan kamu membayangkan kamu akan menempuh pendidikan bangku perkuliahan di tempat yang tidak pernah kamu bayangkan? Bahkan menyebutkannya dalam doamu setiap malam saja tidak pernah. Yapp! Inilah yang saya alami tahun 2012 ketika akan masuk ke dunia perkuliahan, ketika saya nggak lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN).

Ketika tahu saya nggak lolos, menangis adalah hal pertama yang saya lakukan dan bertanya dalam hati “Tuhan, kenapa? Aku pengen masuk kampus ini karena ini salah satu keinginan terbesar orang tuaku!” ada perasaan nggak enak, takut mereka kecewa ketika saya beri tahu bahwa saya tidak lolos PTN.

Namun kenyataan yang saya terima berbeda, mama dan tante saya menghibur dan menguatkan ketika mereka tahu tentang hal ini. Mereka bilang “yaa sudah non, memang belum waktuNya. Tuhan sudah persiapkan tempat yang lebih baik dan pasti sudah diatur dengan baik” ditambah juga saat itu adik saya (yang notabenya cukup cuek) ambil bagian dalam menguatkan saya. "Heyy!! Kamu ngapain nangis itu?? Udah lah naaa" dengan gaya lawaknya yang akhirnya membuat saya tertawa.

Akhirnya saya menjalani bangku perkuliahan  di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Salah satu hal yang nggak pernah saya bayangkan ternyata dari sini saya bertemu dengan orang-orang baru dan punya pengalaman beragam. Hingga akhirnya berawal dari pembicaraan di bemo a.k.a angkot menghantarkan saya ke dunia "buruh suara".

Berawal dari rasa ingin mencari uang jajan sendiri, saya cerita ke salah satu teman kampus yang saat itu kami sering satu angkot. Hingga akhirnya dia mengenalkan saya salah satu radio di Surabaya yang lagi membuka sebuah audisi “Golek Dubber” (mencari talent dubber). "Yaa coba ajalah lah han.. Awalnya dubber dulu siapa tahu ntar diajakin jadi announcer" tanpa pikir panjang dan dengan “bondo nekat” (berbekal nekat), pergilah saya ke Radio Merdeka FM.

Setelah melewati proses audisi dan tahapan, nggak disangka Tuhan memberi kesempatan saya menjadi 1st Winner audisi Merdeka FM Golek Dubber 2014. Jujur dari awal nggak ada ekpektasi yang gimana-gimana, beneran hanya ingin nambah pengalaman aja. Akhirnya setelah beberapa bulan menjadi seorang dubber, tawaran untuk menjadi announcer pun, datang.

Setelah berpikir beberapa waktu, saya mengiyakan ajakan menjadi seorang radio announcer. Mulai Agustus 2014, saya resmi dengan status yang baru dan pertama kalinya mengudara. Banyak pengalaman yang nggak pernah saya bayangkan bisa kesana, liputan acara ini itu, interview artis. Hingga pengalaman bekerja di media ini menjadi bekal perjalanan di pekerjaan yang sekarang saya sedang geluti.

Ketika saya flashback saya sempat mikir, apa yang akan terjadi ketika saat itu saya masuk ke PTN ya? Apakah pengalaman ini juga akan singgah di saya? Di saat yang sama saya bilang dalam hati, “Tuhan terima kasih banyak.. Untuk penyertaanMu yang begitu luar biasa dalam hidupku, terima kasih untuk semua pengalaman yang sudah Tuhan ijinkan saya jalani”. Saya selalu yakin nggak ada yang kebetulan dalam hidup ini, pasti semua sudah diatur sedemikian rupa dan rapi oleh Tuhan.

Mungkin kita belum tahu maksud dan tujuan Tuhan menempatkan dan mengijinkan kita melewati berbagai hal seperti apa, bahkan mungkin yang nggak sesuai dengan keinginan kita. Tapi percayalah, ketika kita menyerahkan semua kepada Tuhan, maka Dia tidak akan meninggalkan kita namun tetap menjagai dan menuntun kita sesuai dengan rancanganNya yang indah.

“Trust in Him with whole your heart cause lean into His promises, leave it all in His hands. Where He will guide, He will provide!”

So, how was your day? 

Sebut saja namaku Cinta!